Mentari mulai menampakkan wajahnya.
Ayam-ayam pejantan pun mulai menyuarakan nyanyian paginya. Waktu
menunjukkan pukul 04:30 pagi. Aku terbangun dari tidur panjangku
semalam. Aku bermimpi indah.
Huuft, setelah membereskan tempat
tidurku, akupun bergegas mengambil air wudlu untuk salat. Setelah salat
usai, aku membuka buku-buku pelajaranku. Membaca sebentar, lalu akupun
bergegas meunuju kamar mandi untuk mandi membersihkan badanku.
*
* *
Waktu menunjukkan pukul 06:00. Aku sudah siap dengan
pakaian seragamku. Akupun juga sudah selesai sarapan. Aku berpamitan
dengan orang tuaku. Setelah aku berpamitan, akupun bergegas meninggalkan
rumahku. seperti biasa, aku menunggu mobil setiaku. Mobil berwarna oren
kemerahan dengan abjad 'B' di depannya. Mobil itulah yang setia
mengantarkan aku kesekolah. Aku adalah Widi, teman-temanku biasa
memanggilku dengan sebutan 'DI...' .Aku duduk di bangku kelas X SMAN 3
Purworejo. Usiaku 16 tahun.
* * *
Sepuluh menit telah
berlalu, akupun tiba di sekolahku. Begitu aku turun dari angkutan umum,
aku sudah melihat pak satpam berdiri di tengah jalan untuk menyebrangkan
para siswa. Dengan penuh semangat Ia menyebrangkan aku dan para siswa
yang lainnya. Akhirnya akupun sampai di depan gerbang sekolah. Dengan
perlahan, aku menysuri hall dan koridor sekolah. Karena sekarang memakai
sistem moving, jadi aku sering bingung dimana ruanganku.
Setelah
aku sampai di ruang kelasku, segera aku menaruh tasku di punggung kursi.
Akupun melihat jam tanganku, waktu masih menunjukkan pukul 6:10, jadi
masih terlihat agak sepi. Sesekali aku mengintip keluar ruangan kelasku
melalui jendela, aku mencari-mencari seseorang yang menjadi idolaku.
Huuumm,, biasanya sih dia datangnya suka siang. Ya, dialah si 'HOT
CHOCO' orang yang menjadi motivator dalam belajar ku selama ini. Orang
nya yang ramah, easy going, dan good looking, membuat semua orang mudah
akrab dengannya. Namun Ia sering di sibukkan dengan
kegiatan-kegiatannya. Yah maklum sajalah, Ia mengikuti organisasi
tertinggi di sekolah ini. Jadi memang begitu.
Penampilannya yang
Cool terlihat dari cara Ia berpakaian. Jaket modis, jam tangan terbaru,
gelang gelang keren, selalu menghiasi badannya. haha, ya itulah style
nya dia.
* * *
Dari kejauhan aku melihat salah satu
sahabtku. Eny.. Ya itulah dia. Eny Kurniawati nama lengkapnya. Aku
melihat dia berjalan melewati kelas XI IPS 3. Orang nya yang ramah, apa
adanya, dan dewasa membuat aku menjadi nyaman untuk curhat-curhatan
dengannya. Tak lama kemudian dia sampai juga di kelas, dan dengan
sumringah dia menyapaku ''Hai Widi..,, apa kabar? Lagi ngeliatin siapa??
Atau lagi nungguin si 'HOT CHOCO'? Mmm Diandra mana? Belum dateng
yah?'' lalu aku jawab dengan nada biasa ''Hai juga.., iya.., aku lagi
nungguin dia. Yah biasa lah dia kan datang nya suka siang. Diandra?
Belum. Aku belum melihat dia pagi ini, jadi ya belum datang tunggu
saja!'' lalu Eny menjawab ''Hehe, syukurlah kalau begitu. Mmm, aku juga
dari tadi di jalan lagi mencari-cari pujaan hatiku si Sifan.'' di tengah
perbincangan tiba-tiba Diandra datang dan memutus pembicaraan kami
berdua. ''Hai Eny, dan hai Widi'' jawabnya girang. ''Hai juga diann...
Kenapa lu? Senyum-senyum gak jelas gitu? Lu gila yah? Sahut kami bedua.
''Enak aja!! senyum kan ibadah!!'' sahutnya. ''Iya-iya..'' sahutku
meng-iyakan. Lalu kami bertiga duduk-duduk dan mengobrol santai.
*
* *
Lima menit lagi bel tanda masuk akan berbunyi. Lingkungan
sekolah pun sudah mulai dipadati dengan siswa dan siswi SMAN 3. Dan aku
masih saja menunggu dia. ''Mana sih dia? Kok gak datang-datang yah?''
gumamku. Tak selang lama dari gumaman ku tadi, dari arah barat 'HOT
CHOCO' datang. Dengan badannya yang memang agak membungkuk Ia berjalan
santai. Dan dengan cepat aku langsung menghampirinya karena aku ada
perlu sesuatu dengannya. ''Kak!! Aku mau tanya, kakak punya buku paket
BIOLOGI,FISIKA, sama SOSIOLOGI gak? Kalau punya aku mau pinjem. Soalnya
aku perlu banget nih buat belajar.'' sapaku. Dan dengan ramah Ia
menjawab, ''Oooo, buku? Kapan butuh nya dhek? Ada kok. Ya besok kakak
bawain yah!?'' lalu aku menjawab ''Oh,, oke kak. Sebelumnya makasih
banyak yah kak. Hehe, soal nya aku memang lagi butuh banget. Besok kak
butuhnya. Maaf loh ngerepotin.'' jawabku girang. ''Hehe, butuh banget
tha dhek?! Iya sama-sama. Yah besok pokok nya kakak bawain. Ya udah ya
dhek, udah mau masuk nih..'' sahutnya mengakhiri percakapan. ''Iya
kak!'' jawabku. Lalu ia pergi menjauh menuju kelasnya. Dan akupun masuk
ke dalam kelasku. Aku duduk di bangku ku. Tepat di depan bangku dari
Diandra & Eny. Kami memang selalu duduk depan belakang. Tak selang
lama, teman sebangku ku, dan juga sahabatku si Gembil itupun datang.
''Huuuhh,, untung belum telat, ada PR gak Wid?'' tanyanya kepadaku.
''Huh, kebiasaan kamu tuh. Pasti nanya ada PR atau nggak. Kebetulan
hari ini ada, PR bahasa Indonesia.'' jawabku kesal. ''Hah? Bahasa
Indonesia? Aku belum ngerjain..Soalnya semalem aku ada perlu sama
keluargaku pergi ke purworejo.'' jawabnya tanpa dosa. ''Kebiasaan kamu
tuh. Yah, karena aku baik hati, untuk kali ini kamu boleh ngeliat PR
punya aku. Tapi jangan sama persis yah!'' jawabku. ''Sip deh. Kamu
memang sahabat aku yang paling baik.'' jawabnya senang. ''Baik kalo
cuman ada maunya doang.. Hhuu....!!'' gumamku. (tet tet tet...) suara
bel sekolah yang seperti terompet perang itupun berbunyi. Tanda
pelajaran segera di mulai.
* * *
Waktu istirahatpun tiba,
dan kelas pun akhirnya moving. Di jam ke 4-5 ini, aku menempati ruang
MIPA-2. Akupun memilih untuk duduk di bagian paling depan. ''Di,, jajan
di Kantin kejujuran yuk!'' ajak Eny & Diandra. Karena aku tidak enak
untuk menolak, akhirnya aku meng-iyakan ajakan mereka. ''Eh Di, aku
nitip teh Gelas yah!'' pinta si Gembil. ''Iya-iya.'' sahutku. Kantin
kejujuran kebetulan sedang ramai-ramai nya oleh para siswa. Bejubel dan
penuh sesak. Sampai-sampai akupun bingung untuk memilih dan mengambil
jajanan untuk menjadi camilanku siang ini. Akhirnya akupun mengambil
beberapa roti, dan tak lupa teh Gelas titipan si Gembil. ''Nih teh
Gelas titipan kamu!'' kataku. ''Okay,, thanks a lot ya Di..'' jawabnya.
''Iya, you are welcome!'' jawabku dengan sedikit menggunakan bahasa
Inggris juga. Hehe...
(tet tet tet..) bel masukpun berbunyi. Dan
pelajaran pun akhirnya dimulai kembali.
* * *
Rasa
lelahpun menyelimutiku setelah aku pulang dari sekolah. Akupun bergegas
mencopot kedua sepatuku, dan berbenah diri. ''Eh nak, sudah pulang
tah!?'' tanya mamiku. ''Iya,,'' jawabku dengan nada datar.
Setelah
aku berbenah, akupun merebahkan badanku di kasur sambil mengutak-atik
hp. ''Hmm,, gak sabar deh untuk besok. Aku pengin cepet-cepet dapet
bukunya!!'' gumamku.
Keesokan harinya, seperti biasa aku melakukan
aktivitas untuk prepare ke sekolah. Tiba-tiba hp ku bergetar, ''Oh
ternyata ada sms!'' gumamku. Lalu aku membukanya, dan ternyata sms itu
dari 'HOT CHOCO'. Wah betapa senangnya aku. ''Dhek, jadi gak bukunya?
Kalo jadi nanti kakak tunggu di RO ya?!'' bunyi dari sms itu. Lalu aku
membalasnya ''Jadi kak! Iya beres deh!''. Kemudian akupun bergegas
berangkat ke sekolah.
Sepuluh menit menempuh perjalanan, akhirnya
akupun sampai di sekolah. Dengan perlahan aku menyusuri setiap koridor
sekolah. ''Huuh, mana sih orangnya. Deg-deg'an aku!'' gumamku seraya
berjalan menuju Ruangan Organisasi tertinggi di sekolah ini. Tak lama
kemudian aku melihatnya sedang berdiri di depan ruangan itu. Dan akupun
langsung menyapanya, ''Kak, buku!'' sapaku seraya melambaikan tangan
keatas. ''Oh iya dhek! Bentar yah!.'' ucapnya. Lalu akupun
menghampirinya. Karena aku datangnya agak siang, jadi pintu ruangannya
sudah di tutup, lalu dengan perlahan Ia membukanya dan mengambilkan
buku-bukunya yang terletak diatas meja ruangan tersebut untukku. ''Ini
bukunya dhek! Udah cuman ini aja?!'' katanya kepadaku. ''Hehe, iya kak!
Makasih yah. Oh iya, kalo aku minjemnya agak lama gak apa-apa kan kak?''
sahutku. ''Oh, gak apa-apa kok dhek. Lagian bukunya juga udah gak
kepake di kakak! Jadi terserah adhek aja wis.'' jawabnya kepadaku.
''Hehe, siplah kak! Makasih banyak yah!'' jawabku mengakhiri
percakapan.'' lalu Ia menjawab, ''Iya. Sama-sama dhek. Ya udah ya dhek,
kakak ke kelas dulu!'' sahutnya. ''Iya kak!'' kataku kepadanya. Lalu aku
berjalan mencari dan menuju ke kelasku. Aku berfikir, sepertinya tidak
rugi aku menjadikan Ia sebagai motivator dalam belajarku. Karena
sikapnya yang ramah dan menyenangkan. Yah kuharap begitu.
* * *
Akupun
sampai di kelasku, aku langsung duduk dan meletakkan tasku. Eny dan
Diandra telah duduk di belakang mejaku dan si gembil pun telah duduk di
sebelahku. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu. ''Hello
friends maaf telat. Pada ngomongin apa tah kalian??'' tanyaku garing.
''Ekhem-ekhem, ada yang lagi kasmaran Wid!'' ujar gembil. ''Iya bener!''
sahut Eny membenarkan. ''Hah? Kasmaran? Apa tah sebenarnya yang terjadi
bingung aku!'' sahutku. Diandrapun hanya tersenyum dan tersipu malu.
''ssst!!!'' bisik Diandra. ''Ooo, aku mudheng sekarang! Cie-cie Dian! PJ
nih.'' kataku menyindir. ''Aaaa, apaan sih Widi!'' teriak Diandra
tersipu malu. ''Dia jadian sama siapa sih?'' tanyaku kepada Eny dan
Gembil. ''Sama anak XI IPS 2 Wid!'' sahut Eny dan Gembil. Lalu aku diam
dan berfikir. Siapa ya kira-kira gebetan baru Dian?! ''Ya siapa tah
namanya. Anak XI IPS 2 kan banyak!'' sahutku melanjutkan. ''Aaa, Eny,
Gembil, jangan dikasih tau!!'' ujar diandra. ''Sama 'ALM' wid!!'' Eny
menceploskan. ''Hah? Sama yang itu? Orangnya yang mana tha??'' tanyaku
bingung. ''Ituloh yang orangnya kecil putih. Anak ROHIS!'' sahut Eny
melanjutkan. ''Ooo..., cie Dian.. PJ niihh.. Traktir di pak Tidak (NO)
yah!! Hehhee...'' ujarku menyidir. ''Hahaha, ya minta aja sama 'ALM' nya
langsung sana.!'' Dian tertawa. ''Okeh.. Urusan PJ gua gak mau
ketinggalan!'' ujarku mantab. ''Hahaha,, huu dasar!'' ujar gembil.
''Assek, makan-makan!'' tambah Eny. Ketika kami sedang asyik mengobrol,
tiba-tiba bel pun berbunyi. (tet tet tet...)
* * *
Jam
Istirahtpun tiba. Perutku lumayan keroncongan setelah melewati pelajaran
Matematika tadi. Pak Rudi, guru Matematika tadi menjelaskan tentang
'Pertidaksamaan'. Lumayan pusing juga sih. Hehe. Aku lemah di pelajaran
itu. Tapi aku terus berusaha agar tetap bisa survive di pelajaran itu.
Aku,
Eny, dan Dian seperti biasa, jajan di kantin kejujuran. Setelah kami
membeli jajan, kami bertiga duduk di bangku-bangku kantin yang telah
tersedia. Disitu kami melanjutkan obrolan tentang pacar Dian yang tadi
pagi. ''Aku sudah janjian kok sama dia! (Pacar Dian)'' ujar Dian. ''Okeh
sip. Aku penasaran sama orangnya!'' sahutku. ''Haha, nanti kamu juga
tahu sendiri!'' tambah Eny seraya memfokuskan perhatian ke idolanya si
Sifan yang kebetulan juga jajan di 'KJJ'. ''Maaf, yah lama!?'' ujar
laki-laki berpostur mungil itu. Ya, yang tak lain dan tak bukan adalah
si Pacar Dian. ''Gak apa-apa kok!'' ujar Dian. ''Ooo,, ini yah
orangnya!'' kataku. ''Oh iya, kenalin ini sahabat aku. Namanya Widi.''
kata Dian memperkenalkan aku kepada Pacar Dian. ''Eh, iya! Seneng bisa
kenal sama kamu Widi!'' ujar Pacar Dian. Lalu kami berempat mengobrol
santai hingga bel berbunyi.
* * *
Akhirnya jam pulang
sekolahpun tiba. Aku berpamitan dengan Eny, Dian, dan Gembil. ''Aku
duluan yah'' sapaku kepada mereka. ''Iyaa!!'' jawab mereka. Lalu aku
mencari teman yang jalan pulangnya searah denganku. ''Annur, pulang
bareng yuk!'' ajakku kepada Annur. ''Ayo!!'' ujarnya. Akhirnya kami
berduapun berlalu meninggalkan SMA dengan mobil setiaku! Haha, apalagi
kalau bukan angkot. Kami menunggu angkutan umum agak lama. Sekitar 5
menit menunggu, akhirnya mobil setiaku datang juga. Walaupun penuh, tapi
ya tidak apalah.
* * *
Esok harinya aku sudah tiba di
sekolah pukul 06:00 wib. Terlalu pagi sepertinya. Lingkungan sekolahpun
masih sepi. Aku mencari kelasku, dan langsung meletakkan tasku di meja
paling depan. Aku ada janji di kantin pojok sama Ikka sahabatku. Kita
hanya ingin mengobrol saja. Lantas, aku langsung menuju kantin pojok.
Kantin pojok selalu sepi di pagi hari. Ibu Rochani, ya.., itulah pemilik
kantin pojok, sedang menyiapkan nasi-nasi bungkus untuk di jualnya. Aku
belum melihat Ikka di sini. Lalu aku ambil hp ku, dan aku sms dia.
''Sebentar Wid! Aku lagi jalan kesana nih!'' begitulah bunyi sms dari
Ikka. ''Okay, aku tunggu yah!'' balasku kepadanya. Tak lama setelah
balasanku tadi, Ikkapun datang. ''Hai Wid!! Sorry yah agak lama!''
katanya kepadaku. ''Hei juga. Gak kok! Gak apa-apa! Nyantai aja lagi.''
jawabku santai. Lalu kamipun mengobrol santai di kantin.
* * *
Waktu
belpun tiba. Akupun bergegas menuju kekelasku. ''Hai Wid, dari mana aja
lu?!'' kata Eny dan Diandra. ''Iya, dari mana lu Di?'' tambah Gembil.
''Dari kantin pojok! Hehe.'' jawabku santai. Lalu akupun duduk di kursi.
Pelajaran B.inggris pun di mulai.
Setelah pelajaran usai, waktu
istirahatpun tiba. Aku lihat Diandra seperti dalam keadaan bingung. Lalu
aku dan Eny pun berusaha menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Apapun
keputusan kamu, apa nggak lebih baik dipikir dua kali terlebih dahulu?
Ya kalo itu baik buat kamu, kita sih dukung saja!'' sahutku dan Eny.
Lalu Dinan bertemu dengan 'ALM' di kantin pojok. Dan, ya.. Hubungan
meereka berakhir disitu. Semenjak itu, Dian menjadi murung. Aku dan
Enypun berusaha menghiburnya.
* * *
Urusan asmaraku juga
sebenarnya bisa dibilang 'aneh'. Aku jadian dengan Dia sekitar 4 bulan
yang lalu. Tepat nya tanggal 13 September 2011. Tepat pada sehari
sebelum hari ulang tahunku tiba keesokan harinya. Aku mencintainya
sangat tulus. Diapun begitu. Aku tak ingin membuatnya kecewa. Tapi
akhir-akhir ini, kami bisa dibilang miss communication. Semenjak ulangan
akhir semester ini kita jarang sms-an. Di hubungan kami ini juga tidak
semulus apa yang orang bayangkan. Banyak ujian dan terpaan yang kami
dapatkan dalam menjalin hubungan ini. Perbedaan pendapat sering menjadi
pemicu renggangnya hubungan kami berdua.
* * *
Di jam
Istirahat ini, aku mencari-cari 'HOT CHOCO' biasanya dia jajan di
'KJJ'. Sebenarnya tidak ada perlu apa-apa sih dengan dia. Aku hanya
ingin melihatnya saja. Karena kebetulan ruangan kelas sekarang moving
di MIPA-1 jadi aku bisa dengan mudah mengamatinya. Dan benar saja, aku
melihat Ia mondar-mandir keluar ruangan Organisasi tertinggi di sekolah
ini. Dia terlihat sangat sibuk sekali. Sampai-sampai dia sering bolos
pada jam pelajaran untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di organisasi
tersebut. Aku sampai kasihan terkadang melihatnya. Tapi sepertinya dia
selalu menyembunyikan rasa lelah dan rasa capai nya! Ia menutupinya
dengan cara senyum. Haha, itulah dia. Murah senyum dan ramah. Tapi tak
kupungkiri juga, jika Ia sedang terlihat bad mood , tak ada senyum di
wajahnya yang terlihat. Maklumlah! Tapi yang sering membuatku galau
adalah, setiap aku menyapanya, Dia selalu membalasnya dengan senyumannya
yang garing.
''Hayooo!! Ngelamunin apa sih kamu? Pasti mikirin
'HOT CHOCO'?'' ujar Eny mengagetkanku. ''Huuuh,, Eny! Ngagetin aku aja
tau gak kamu! Jantungku hampir copot di buatnya!'' jawabku kesal.
''Haha, maaf deh maaf. Habisnya dari tadi kamu melamun sambil negliatin
sesuatu. Aku tau kok kalo kamu tuh lagi mikirin HOT CHOCO''. Ujar Eny.
''Iya, aku lagi mikirin Dia! Yah cuman bingung aja sama kesibukkannya.''
jawabku. ''Ya maklumlah, Dia kan mengikuti Organisasi yang tertinggi di
sekolah ini. Jadi ya sibuk. Sama sibuknya dengan 'SIFAN' pujaan
hatiku.'' jelas Eny. ''Iya-iya aku memahamimu!'' jawabku menenangkan.
Sifan adalah sebutan untuk pujaan hatinya si Eny. Yah aku berharap sih
suatu saat nanti Eny bisa meraih impiannya untuk jadian dengan si Sifan.
Kan lumayan jadi ada PJ. Hahaha. Meski begitu, Eny sering meneteskan
air mata hanya karena untuknya. Sifan selalu bersikap acuh tak acuh
terhadap Eny. Aku selalu berusaha menguatkannya jikalau Sifan secara tak
sengaja melukai hatinya yang lembut. Eny selalu perhatian dengan
idolanya tersebut. Ia secara tidak langsung selalu menitipkan salam
untuk Sifan melalui sahabat kami berdua, yaitu mba Desia. Terkadang
Enypun selalu menyemangati Sifan melalui kata-kata bijaknya lewat sms.
Eny tak putus asa walaupun Sifan tak membalas smsnya. Sesekali Eny
mencoba membelikan sepotong cokelat kesukaan Sifan. Yang di titipkan
kepada mba Desia. Aku salut terhadap Eny. Ia selalu berusaha mendapatkan
impiannya. She always be positive thinking! Itulah Eny.
* * *
Sepulang
sekolah ini, aku dan Eny tidak langsung pulang. Aku dan Eny ada janji
dengan sahabat-sahabat kami yang lain. Ya.., mereka adalah
Winda,Roni,Nugraheni,dan Puteri. Kami biasanya se-usai sekolah selalu
duduk-duduk santai di 'KJJ'. Kebetulan si Winda membawa laptop. Ya,
karena kita semua disini narsies abis, jadi kita ber'foto-foto ria
dengan webcam. Lalu setelah itu kita upload foto-foto tersebut ke situs
jejaring soisal Facebook. Karena terlalu asyik ber-foto, baterai laptop
si Winda yang kebetulan belum di charge dari rumah tersebut mengalami
'Low Battery' . Lalu kamipun bingung mencari stopkontak. Kebetulan,
semua ruang kelas sudah dikunci oleh penjaga sekolah. Lalu dari pada
laptop si Winda mati, kamipun memutus kan untuk menitip laptop si Winda
di organisasi tertinggi di sekolah ini. Karena cuman ruangan itu yang
masih buka dan ramai oleh para penghuninya. Setelah kami menitipkan
laptop, kamipun memutuskan untuk makan di Pak Tidak (NO). Tiba-tiba,
belum jauh kami melangkah dari ruangan tersebut, ada seseorang anggota
dari organisasi itu mengatakan ''janchuk !!''. Kamipun tersinggung
dengan ucapan seseorang yang berinisial 'R' tersebut. ''Harga diri wind!
Ambil laptopnya!!'' kataku kepada Winda. ''Iya Wid!!'' jawab Winda.
Lalu dengan cepat kamipun mengambil laptop si Winda itu kembali.
Sepertinya Ia tidak senang kami menitipkan laptop Winda di ruangan nya
yang sempit itu. ''Ngerti gitu tadi gak aku titipin disitu lah!! Jahat
banget sih!'' ujar Winda. ''Udah sabar aja Winda!'' kataku mecoba
menenangkan. ''Iya Wind. Sabar aja, mending kamu neg-cahrge di kost'an
aku aja. Okay?!'' tambah Nugraheni menenangkan. Akhirnya kami
makan-makan di rumah makan Pak Tidak.
* * *
Hubungan
pertemananku dengan HOT CHOCO sepertinya mulai renggang. Dia seperti
menjauh dariku. Aku tak tahu karena apa. Aku sedih dia seperi itu
kepadaku. Aku jadi gak konsen dalam pelajaran, gak semangat dalam hal
apapun. Aku gak bisa kalau dia membenciku. Lalu akupun curhat dengan
Eny, dan Enypun berusaha menenangkan aku. Aku sedih, orang yang menjadi
motivator dalam belajarku selama ini bersikap dingin kepadaku.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar