Tampilkan postingan dengan label Semarang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Semarang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 Desember 2015

Hari Yang Selalu Seperti Biasa



Hari ini selalu seperti biasa. Terkadang aku merasa kuat, tapi terkadang aku merasa down. Banyak hal yang membuatku merasa down. Bila down datang, rasa ingin pulang ke Indonesia selalu besar menghantuiku. Banyak hal yang membuatku menjadi mudah down, seperti





Pekerjaan yang menjenuhkan dan membosankan. Aku tidak mau mengeluh, dan aku bukannya tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku tahu pekerjaan itu adalah rezeki yang memang patut untuk disyukuri, tetapi terkadang sebagai manusia biasa aku merasa jenuh, lelah dan bosan. Bayangkan, kegiatan yang sama dilakukan setiap hari dan hanya ada jeda 1 kali dalam sebulan. Hmm,.. rasanya sungguh lelah luar biasa. Teman yang baik terkadang menjadi penyemangatku untuk tetap bertahan di tengah kondisiku yang labil ini. Bersyukur aku mempunyai teman warga negara Malaysia bernama Maya yang baik dan selalu bersedia mendukungku, dan selalu bersedia ada ketika aku membutuhkan dia. Setiap malam pulang bekerja kita selalu telponan. Bayangkan sekali kita telponan hingga 3 jam. Puas sekali rasanya ketika aku bisa share dengan dia kegiatanku selama satu hari penuh itu. Aku share berbagai banyak hal dengannya, seperti pekerjaan yang melelahkan, ada hal yang mengasyikkan, dan hal yang membuat sedih seperti Mas Reza yang masih marah kepadaku. Aku orangnya selalu merasa sungkan, tidak enak diri, dan sungkan dengan orang lain. Mungkin mama ku yang secara langsung mengajariku seperti itu. Jadi bila ada masalah dengan orang lain, aku selalu ingin menyelesaikannya sampai tuntas. Mama ku selalu bilang, bila kita ada masalah dengan orang lain, baik itu kita benar ataupun memang salah, kita tetap harus meminta maaf. Karena dengan itu kita akan jauh lebih perwira. Ajaran ‘Adat Orang Jawa’ yang selalu diajarkan oleh keluargaku memang sangat kental. Contohnya ya seperti tadi itu, selalu merendahkan diri, meminta maaf, sopan dan santun dan selalu bersabar.
Oiya, orang tersayang yang juga selalu menelponku itu adalah Eka Afriyanti. Kakak kelas aku yang bawel dan selalu memanggilku dengan sebutan ‘Poni’. Haha… Itu sebabnya kenapa alamat blog ku ini aku kasih nama ‘didiponi.blogspot.com’. Aku kenal dia dari tahun 2011. Sudah lama sekali ya aku kenal dengannya. Kita seperti orang pacaran. Haha… Dia orangnya baik sekali, selalu menghiburku, pokoknya dia itu selalu membuatku tertawa. Dan mungkin karena hal itu juga yang akhirnya membuatku selalu ingin cepat pulang ke Indonesia. Banyak kenangan yang sudah kita lalui bersama. Aku bersyukur sekali terkadang bahwa Tuhan mentakdirkan kita untuk saling kenal. Dia selalu jadi tempatku share segalanya. Walaupun terkadang dia menyebalkan, but dia berbeda dari manusia-manusia lain dimuka bumi ini. Hehe, ada sesuatu yang unik yang membuatku selalu nyaman mempunyai relationship dengan dia.
Mbak Eka sekarang bekerja di kota gudeg Yogyakarta. Haha.. kota yang menjadi kenangan tersendiri juga buatku. Dahulu, sewaktu aku bekerja di Yogyakarta, Mbak Eka berada di Jakarta, nah sekarang setelah aku tidak bekerja di Yogyakarta dan aku Hijrah ke luar negeri begini, dia malah bekerja di Kota Yogyakarta. Hahaha… takdir yang ironis membawa kita ke jarak yang berjauhan lagi. Semoga sewaktu esok aku kembali ke Indonesia, dia selalu tetap menungguku. Kita bisa jalan-jalan lagi ke Yogyakarta. Kita nonton film lagi di Ambarrukmo Plaza, main dan foto-foto di Malioboro street. Aku harap esok kita bisa belanja banyak karena kita udah kerja masing-masing dan gak kere lagi.. haha Lho???
Rasanya seperti sudah tidak sabar lagi ingin segera pulang ke Indonesia. Kangen sekali dengan Mama. Rasanya jauh dari keluarga itu nggak enak banget deh. Tapi aku harus bertahan demi kesuksesanku esok. Tinggal di Malaysia itu merupakan pengalaman yang berharga dalam hidupku. Pengalaman baru dan wawasan yang baru banyak aku dapatkan disini. Dari kecil jujur saja, aku ingin sekali pergi ke negeri Jiran ini, eh siapa sangka sekarang aku malah kuliah dan tinggal disini.  Ya… seperti yang sudah pernah aku bilang bahwa hidup kita itu nggak pernah ada yang tahu. Kadang yang tidak pernah dibayangkan sama sekali malah terjadi. Ya itulah kehidupan. Di dalam kehidupan kita selalu belajar. Belajar dari orang-orang disekeliling kita. Yang baik kita ambil, yang jeleknya kita buang.
Hari ini Senin 14 Desember 2015, Aku naik ke Office pengurusan Sate Kajang Hj. Samuri SDN.BHD untuk memesan (Tempah dalam bahasa Melayu) cuti di tahun 2016 ini untuk pulang ke Indonesia. Rasa rinduku kepada kedua orang tuaku sudah tak terbendung lagi. Tapi Office sedang cuti serentak. Aku lupa bahwa hari ini semua wilayah Selangor itu sedang holiday. Hmm, it’s mean bahwa aku harus kembali ke office besok pagi. Hari ini flat sekali, sama seperti hari biasanya, tidak ada yang terlalu special. Kemarin hari minggu (Ahad) aku lelah sekali bekerja. Orderan sate ramai sekali. Pada pergantian shift, aku sendiri, partnerku istirahat selama 2 jam, dan selama 2 jam itu aku serve sate sendirian ditemenin sama QC baru, ya si Mas Reza. Biasa-biasanya juga seperti itu sih. Tapi aku nggak tahu kenapa, rasanya hari kemarin itu aku lelah sekali. Bayangkan, sekali aku bawa sate bisa lebih dari 6 pinggan (Piring) diatas nampan (dulang), itu belum termasuk bungkusannya. Tapi Alhamdulillah, aku kuat. Oh iya, waktu aku mau menghantar sate ke meja 007, pinggan yang berisi 20 sate perut dengan 30 sate ayam itu jatuh. ‘Gubrak’, padahal cuman satu pinggan aja, langsung aku benahi dibelakang dan aku sajikan lagi ke costumer. Buatku itu hal yang biasa. Namanya juga kerja, pasti ada saja. Tapi cuman gara-gara kejadian itu saja, mas Andry, biasa aku memanggilnya begitu, langsung menyuruhku pindah sementara dibagian depan. Aku bingung, ini aneh banget kan. Seperti dia itu kalau kerja paling perfect sendiri. Tapi memang wataknya seperti itu, jadi akunya yang harus bisa dewasa, mengalah lagi dan bersabar. But finally going back to the kitchen again. Kalo kata anak-anak ALAY, Cape deh!!!
Mas Andry ini baik. Orang jawa Timur. Memang kalo lagi kerja itu dia menyebalkan. Bukan cuman aku saja kok yang bilang. But, dia baik sebenernya. Namanya juga orang, ada kelemahan ada kelebihannya tersendiri kan. Ya lagi-lagi memang harus akunya yang dewasa dan bersabar menghadapi orang yang isi kepalanya berbeda-beda satu sama lain, ya di ‘maklumi’ saja lah. Oiya, dia kemarin memotong rambutku loh. Hehe.. thank you so much ya Mas Andry. Rambutku jadi sedikit keren si.. Tidak apa-apa si aku jadi Alay-alay sedikit hehe.
Bosan sekali rasanya, 1 hari lagi aku cuti. Huft, sedikit lega setelah almost 1 bulan belum cuti lagi. Aku sedikit risih dibelakang. Hidang sate aku bersama Mas Reza. Dianya kan masih marah, jadi diem saja. Sebenernya sama saja sih, nggak beda-beda banget. Dia juga kayaknya udah biasa lagi, cuman memang harus akunya yang mulai dulu, tapi akunya risih saja. Pengin bercanada gitu kan, takutnya nanti malah dikacangin gitu sama dianya. Kan malu jadinya kalau gitu. Terus seperti biasanya ya, dibagian belakang itu kan ada Mas Ratno, ada Bang Dudung, Babe, Mas Dedi, Mas Erman, Bang Jae, Mas Khusni dan banyak lagin kayaknya.. haha loh? Ada Dony, ada Beny. Seperti biasa, mereka itu selalu bercandain aku. Walau kadang rasanya kalau aku lagi nggak mood bercanda, jadi tambah BT banget, tapi lumayan lah, mereka orang-orang yang rata-rata sudah dewasa tapi kalau lagi bercanda tetep saja kayak anak kecil gitu, sedikit membuat saya terhibur disini. Terkadang biar aku kerjanya nggak terlalu terasa lelah sekali, aku sambil bernyanyi-nyanyi saja. Tidak perduli ganggu orang lain atau nggak. Dari pada Boring terus tertekan sama kerjaan yang lelahnya naudzubillah kan? So I have no choice. Terus kalau mereka bikin aku tertawa, bercandain aku, kadang si Mas Reza ikutan ketawa juga.  Tapi nggak kayak biasanya, kalo dulu pasti ikut bercandain aku juga dianya. Akunya biasa saja sih. Memang belum ngomong lagi gitu. Sengaja kasih waktu supaya BT nya dia hilang. Makanya aku pengin cepet-cepet gajian lagi, nanti aku mau ganti Uang nya Mas Reza yang dulu waktu hangin out bareng ke Kuala Lumpur sama ke Melaka. Aku nggak enak saja rasanya. Maaf kalau saya merepotkan. Memang waktu pergi kemarin itu kan kita berkongsi gitu, kalau bahasa Indonesianya itu duitnya barengan. Jadi kalau makan nanti siapa yang saling bayarin, transportasi juga gitu, ya patungan lah, giliran gitu kan, jadi kita jalannya juga sama-sama enak. Tapi setelah dia marah sama aku, akunya jadi kepikiran sama apa yang udah dia keluarin buat aku. Memang aku tahu dia orangnya baik, terkadang kalau sama orang yang baik itu akunya juga royal, nggak hitung-hitung, aku juga nggak mau soudzon kan sama dia, tapi takutnya nanti dia ada rasa bagaimana lagi karena udah keluar uang gitu buat aku, jadi besok setelah gajian aku mau ganti saja uangnya. Sama sekalian  sebagai permintaan maaf (Lagi) aku mau beliin dia kaos tanpa lengan yang ada gambar starbucksnya, dia pernah bilang kalau dia pengin itu sama aku. So besok coba aku cari saja.
Hmm, ada teman satu lagi, aku biasa manggilnya teh Yulia, dia Februari 2016 ini last bekerja disini dan akan kembali ke Indonesia. Aku mau kasih sesuatu buat kenang-kenagan dia, supaya dia nggak lupa sama aku. Hehe.. ya walaupun terkadang Teh Yulia menyebalkan… yah namanya juga manusia kan? Pasti begitu, kitanya yang harus bisa memaklumi, karena setiap orang itu dasarnya baik. Walau kita dijahatin sekalipun, seharusnya jangan sampai kita bales juga dengan tindakan yang sama kan ? Semua agama kan nggak ada yang ngajarin b egitu, jadi ya harus baik sama semua orang. *Loh? Ini kenapa jadi bahas Agama? Haha…
Ngantuk sekali rasanya hari ini… Bosan. Pengin jalan-jalan, tapi sama siapa gitu yang mau diajak jalan?  Tapi nanti kalau udah jalan juga capek udahannya, sama aja. Memang harus Istirahat dirumah. Aku selalu mengantuk yang berlebihan terkadang. Mungkin karena selalu pulang kerja malam dan kecapaian sekali, jadi ya kalau sudah mengantuk susah ditahan. Bahkan walau sudah bangun tidur terkadang rasanya badan tetap lelah, lesu dan nggak semangat. Apalagi selama aku hidup sendiri di Malayasia ini, aku jarang makan yang teratur. Terkadang, hemat uang juga, karena banyak banget target yang belum kesampaian, aku nggak mau udah jauh-jauh sampai kesini tapi hasilnya nihil. Mkasutnya , nggak ada hasil yang signifikan, memang sih, pekerjaaan  ini hanya sebagai batu loncatan saja. Hal yang utama adalah Kuliahku dan gelar Sarjanaku. Cuman, aku ingin membeli motor, jadi lagi ngirit uang buat kesitu, sudah ditambah kemarin HP ku baru hilang, jadi ambil Installment lagi buat hape yang baru.
Aku tuh zodiac nya Virgo, jadi terkadang aku saking rendah dirinya sama oprang lain, sampai aku tidak sadar kalau aku dimanfaatin orang lain. Haha… aku nggak percaya sih. Tapi kata zodiacknya begitu. Aku aja kadang kalo udah ngisengin orang suka kebangetan. Loh? Apa hubungannya coba ya? But ya, Lillahita ala saja lah. But hidup itu simple, kalau kita bisa bikin tertawa orang lain, bersyukur saja, berarti kita mendapatkan pahala karena kita sudah membuat orang lain tertawa. Dan kalau ada orang yang jahatin kita, yang bilang kata-kata kasar ke kita, ya kita senyumin dan kita aminin, semoga dikasih hidayah sama Allah. Akupun selalu berdoa kepada semua orang yang menzalimi aku supaya mereka diampuni dosanya. Dan aku juga berdoa semoga Mas Reza dibukakan pintu hatinya untuk menerima maafku. Karena           Allah lah yang maha membolak balikan hati manusia.
Satu hal, hidup itu memang penuh cobaan. Penuh hal yang tidak pernah disangka sangka sebelumnya. Jadi kesabaran itu adalah salah satu kunci utama.

Rabu, 10 Juni 2015

Perjalanan dari Semarang-Jakarta-Bandara-Kuala Lumpur

Rabu, 10 Juni 2015

Sekarang aku sedang di Bus Safari. Bus ini akan mengantarkan aku menuju ke Jakarta. Yang harusnya esok tanggal 11 Juni 2015 tetapi menjadi hari ini. Besok pagi diperkirakan akan sampai di Jakarta dan akan menuju ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Disana aku akan melakukan Finger Print Visa .
Setelah itu menuju ke Bandara International Soekarno Hatta di terminal D2. Maskapai Lion Air akan membawaku terbang menuju ke ketinggian 35.000 kaki.
Penerbangan ✈✈sekitar 2 jam. Koperku 15 Kg dan akan masuk Bagasi. Sementara Ranselku yang berisi dokumen penting akan masuk di cabin pesawat. Aku akan mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Aku harap CD yang aku bawa tidak akan menjadi masalah di Check In pesawat nanti dan ketika setibanya di KL nanti. Kemudian dari KL aku akan langsung menuju ke Selangor jalan Juana sekian. Aku akan tinggal disana. Aku akan sesegera mungkin menghubungi keluargaku ketika aku telah tiba di Malaysia.

Semoga aku bisa menjadi orang yang sukses, dan aku bisa melunasi hutangku sebesar RM.4010 kepada syarikat dan pemerintah malaysia, dan setelahnya aku bisa berkuliah dengan lancar. Amin.

Senin, 08 Juni 2015

MULAI POSTING LAGI...!

Semarang, 8 Juni 2015

Ya.. aku mulai menulis ini lagi, dan aku berada di Semarang sekarang. Aku sangat lelah hari ini. Setelah lama aku tidak memposting lagi di official blog ku sendiri... Sekarang aku memulai postingan dengan persiapanku untuk ke luar negeri. Ya, tanggal 12 Juni 2015 esok, aku akan bertolak dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Soekarno-Hatta International Airport - Kuala Lumpur International Airport.
Penerbanganku ke negeri Jiran ini sebenarnya tidak pernah direncanakan sebelumnya. Pada bulan Januari 2015 akhir ketika aku masih bekerja di PT.Naughty Accessories kemarin tepatnya tanggal 28  aku ditawari oleh Om ku untuk hijrah ke Malaysia. Sebelum itu aku sempat memikirkan lagi untuk meng-Iya kan tawaran dari om ku, tetapi setelah lama berfikir panjang, akhirnya aku meng- iyakan. Dan sampailah aku pada tahap sekarang ini. Aku juga akan berencana meneruskan studyku lagi di negara yang hubungannya dengan Indonesia selalu panas itu. Aku berencana ambil kuliah. Karena di negerinya dimana menara Petronas berdiri tersebut aku juga mengambil kerja. Dari hasil kerjaku itu, aku akan membiayai kuliahku sendiri disini.
Aku tidak mau merepotkan kedua orang tuaku. Ya, sekarang kedua orang tuaku divorce dan mengalami penurunan kondisi financial. Aku tidak pernah menyesalkan apapun yang pernah terjadi. ☺ Justru dari situ aku belajar banyak hal tentang kehidupan. Sebenarnya aku sudah mulai bekerja di usiaku yang ke-18 tahun di tahun 2014. Pada saat baru lulus SMA pun aku hijrah ke Yogyakarta dan aku sudah bekerja di salah satu perusahaan restoran ayam cepat saji yang terkenal seantero jagat itu. Di restoran itu aku dikontrak untuk 3 bulan  pertama, setelahnya aku tidak memperpanjang kontrakku karena aku kurang kerasan bekerja disitu, dan lagipula aku juga kurang suka dengan sistim kerjanya. Setelahnya aku menolak untuk melanjutkan kontrak dan resign dari sana. Setelah itu aku langsung bekerja direstoran masakan Indonesia yang juga terkenal. Disitu 2 bulan aku resign lagi. Alasannya karena fee nya buatku sangat kurang. Setelah itulah baru aku bekerja di toko Accessories kenamaan itu. Nah dari situ Om ku dan tanteku menjengukku karena kebetulan mereka sedang berlibur ke Yogyakarata dan hotel tempat mereka menginap bersebelahan dengan Mall tempatku bekerja dan berlanjut ke tawaran hijrah ke Malaysia.

Sekarang tanggal 08 Juni 2015, mama ku ulang tahun.. Usianya genap 40 tahun. Yang membuatku sedih sebenarnya adalah ketika pada saat lagi beliau ulang tahun itu justru aku harus pergi jauh. Tapi aku tau beliau selalu sabar dan selalu ikhlas. Ya, no matter what happen aku harus pergi juga. Dan inipun pengalamanku pertama ke luar negeri dan harus menetap. Rasanya sangat tidak biasa sekali buatku setelah hampir 20 tahun aku tinggal dan besar di Indonesia. Bayangkan saja, aku tidak mempunyai bayangan apapun bagaimana itu Malaysia, aku sendirian di belantara yang tak aku kenal, ya.. sebatangkara. Dan yang pasti, kondisi sosialnya, ekonominya, semuanya berbeda dengan di Indonesia, walau banyak yang bilang bahwa negaraku dengan negaranya Upin-Ipin itu serumpun. Buatku itu hanya pemikiran sempit semata. Kalau kita buka wawasan yang luas lagi, kondisinya real berbeda. Maybe disana lebih tight policy nya (rules-nya) dan kenyataanya saja mau diakui atau tidak, Indonesia tertinggal 20 tahun lamanya dari Malaysia, dilihat dari berbagai sisinya.

Rasanya campur aduk.. aku sedih dan bingung. Aku harus meninggalkan keluargaku begitu lama (Mama,Papa,Adek,dan Kakakku). Aku harus sendiri dan berpisah. Disamping itu mama ku bilang, aku harus bisa mencapai cita-citaku. Ya.. dengan ke luar negeri aku akan bisa berkuliah. Aku akan bisa meraih gelar sarjana. Kesempatan yang Tuhan kasih ke aku, tidak akan aku sia-siakan. Walau mama ku melarang ku untuk berkuliah disana, sebenarnya bukan melarang, tetapi beliau takut jika aku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku sendiri disana. Karena biaya dari mana untuk itu semua? Adeku saja sekarang sedang dalam proses masuk ke perguruan tinggi juga. Aku hanya beda setahun dengan adikku. Tapi, aku tidak akan menyerah. I will fight till the end and never give up. Aku berencana untuk mengambil student loan disini. Tapi aku masih berfikir lagi. Karena untuk berhutang, jika itu berbunga mungkin akan menjadi sulit juga nantinya. Aku sudah menghitung biayanya.. untuk registrasi saja, sekitar RM.2000 itu included pengurusan visa belajar, setelah itu biaya per semester sekitar RM.3.500 kalo ambil degree selama 4 tahun berarti sekitar RM.28.000 ! Itu jumlah yang sangat besar. Kalau ambil student loan mungkin lebih dari segitu. Mungkin alternatif lainnya aku akan mengambil Universitas Terbuka disini.. dan mungkin itu yang cocok untukku. Biayanya pun terjangkau. Dan UT itu termasuk PTN.. disitu lebih flexibel jadwalnya sehingga tidak terlalu menghambat pekerjaanku juga disini. Aku baca di website Kedubes RI di KL  pendaftarannya bisa dilakukan disana. Jurusannya pun beragam, dan ada salah satu jurusan juga yang aku minati disana, yaitu Ilmu Komunikasi. Mungkin aku akan mempertimbangkan rencanaku yang kedua. Aku sudah membawa semua dokumen-dokumen pentingku, ya untuk mendaftar kuliah disana.  Aku harus bisa sarjana, dan aku harus bekerja keras. Aku tidak boleh merepotkan kedua orang tuaku lagi.

Aku mungkin sedikit lelah dengan cemoohan orang-orang diluar sana. Tapi aku bersyukur.. dengan itu, berarti Tuhan sedang melatih kesabaranku. Dan mama ku telah membuktikannya padaku. Seberapa kasarnya dan banyaknya omongan dari luar kita harus tetap bersabar. Mamaku telah mengajariku banyak hal. Dan jangan pernah dibalas dengan perbuatan yang jelek juga, tetapi kita buktikan dengan apa yang sudah kita raih.
Aku ingin menjadikan pengalamanku ini sebagai cerita yang bermanfaat untuk anak dan cucuku kelak.
Semoga ketika aku sudah kembali ke Indonesia kelak, aku bisa membahagiakan mama dan papa, bisa berguna dan menjadi contoh untuk orang banyak . Amin ☺