Pekerjaan yang menjenuhkan dan membosankan. Aku tidak mau mengeluh, dan aku bukannya tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku tahu pekerjaan itu adalah rezeki yang memang patut untuk disyukuri, tetapi terkadang sebagai manusia biasa aku merasa jenuh, lelah dan bosan. Bayangkan, kegiatan yang sama dilakukan setiap hari dan hanya ada jeda 1 kali dalam sebulan. Hmm,.. rasanya sungguh lelah luar biasa. Teman yang baik terkadang menjadi penyemangatku untuk tetap bertahan di tengah kondisiku yang labil ini. Bersyukur aku mempunyai teman warga negara Malaysia bernama Maya yang baik dan selalu bersedia mendukungku, dan selalu bersedia ada ketika aku membutuhkan dia. Setiap malam pulang bekerja kita selalu telponan. Bayangkan sekali kita telponan hingga 3 jam. Puas sekali rasanya ketika aku bisa share dengan dia kegiatanku selama satu hari penuh itu. Aku share berbagai banyak hal dengannya, seperti pekerjaan yang melelahkan, ada hal yang mengasyikkan, dan hal yang membuat sedih seperti Mas Reza yang masih marah kepadaku. Aku orangnya selalu merasa sungkan, tidak enak diri, dan sungkan dengan orang lain. Mungkin mama ku yang secara langsung mengajariku seperti itu. Jadi bila ada masalah dengan orang lain, aku selalu ingin menyelesaikannya sampai tuntas. Mama ku selalu bilang, bila kita ada masalah dengan orang lain, baik itu kita benar ataupun memang salah, kita tetap harus meminta maaf. Karena dengan itu kita akan jauh lebih perwira. Ajaran ‘Adat Orang Jawa’ yang selalu diajarkan oleh keluargaku memang sangat kental. Contohnya ya seperti tadi itu, selalu merendahkan diri, meminta maaf, sopan dan santun dan selalu bersabar.
Widi Lista Fadilah
Widi Lista Fadilah .17 years OLD MUDA, BISA, Thx TO : Mami aku,yang udah ngajarin aku untuk jadi cowok yang tangguh. Papi aku yang udah melatih kesabaran aku.I want to say thanks to Alloh who being my LORD and Savior. And I don't know if you is don't know or know that form someone who living in developing countries have seen many people being forced to believe that their life's can get a better. That just they can have. A lot of people give up dreaming and the aren't believing in their dreams.
Rabu, 16 Desember 2015
Hari Yang Selalu Seperti Biasa
Pekerjaan yang menjenuhkan dan membosankan. Aku tidak mau mengeluh, dan aku bukannya tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku tahu pekerjaan itu adalah rezeki yang memang patut untuk disyukuri, tetapi terkadang sebagai manusia biasa aku merasa jenuh, lelah dan bosan. Bayangkan, kegiatan yang sama dilakukan setiap hari dan hanya ada jeda 1 kali dalam sebulan. Hmm,.. rasanya sungguh lelah luar biasa. Teman yang baik terkadang menjadi penyemangatku untuk tetap bertahan di tengah kondisiku yang labil ini. Bersyukur aku mempunyai teman warga negara Malaysia bernama Maya yang baik dan selalu bersedia mendukungku, dan selalu bersedia ada ketika aku membutuhkan dia. Setiap malam pulang bekerja kita selalu telponan. Bayangkan sekali kita telponan hingga 3 jam. Puas sekali rasanya ketika aku bisa share dengan dia kegiatanku selama satu hari penuh itu. Aku share berbagai banyak hal dengannya, seperti pekerjaan yang melelahkan, ada hal yang mengasyikkan, dan hal yang membuat sedih seperti Mas Reza yang masih marah kepadaku. Aku orangnya selalu merasa sungkan, tidak enak diri, dan sungkan dengan orang lain. Mungkin mama ku yang secara langsung mengajariku seperti itu. Jadi bila ada masalah dengan orang lain, aku selalu ingin menyelesaikannya sampai tuntas. Mama ku selalu bilang, bila kita ada masalah dengan orang lain, baik itu kita benar ataupun memang salah, kita tetap harus meminta maaf. Karena dengan itu kita akan jauh lebih perwira. Ajaran ‘Adat Orang Jawa’ yang selalu diajarkan oleh keluargaku memang sangat kental. Contohnya ya seperti tadi itu, selalu merendahkan diri, meminta maaf, sopan dan santun dan selalu bersabar.
Jumat, 04 Desember 2015
Ceritaku Sesampainya di Malaysia
Hidup itu memang penuh perjuangan. Ya,, Apapun yang sudah kita capai hari ini itu adalah hasil dari perjuangan kita saat ini. Usiaku baru 20 tahun lebih 2 bulan. Dan sekarang aku berada di Malaysia. Berada jauh dari kedua orang tuaku. Mungkin ini adalah tulisan yang baru sempat aku tulis lagi di blog setelah sebelumnya persiapanku kepergian ke Malaysia aku telah share di blogku juga.
aku mendapatkan undangan kesana. Dengan aku mendapatkan undangan kesana, keluargaku tidak harus jauh-jauh terbang ke Kuala Lumpur untuk menghadiri upacara Yudisiumku itu. Ya… Semoga.
aku berada di KLCC |
Sabtu, 21 November 2015
Satu Teman sangat Berharga, Satu Musuh Seperti Punya 1000 Musuh
Mulai 21 November 2015 kemarin itu, hari yang memang suram... Yang tadinya aku hanya ingin iseng saja dengan temanku, tapi dia sekarang marah besar denganku. Aku gak tau lagi harus bagaimana untuk meminta Maaf, karena memang dia sangat marah kepadaku. Aku baru ingin memberi tahu semua yang sebenarnya kepadanya kemarin tapi dia keburu tahu semua sendiri dan menjadi sangat Marah denganku. Aku sangat menyesal sekali. Bagaimana pun caranya aku hanya ingin dia memaafkanku.
Dia sangat marah... Sangat Marah. Memang pantas bila dia marah kepadaku sampai-sampai dia tidak ingin mendengarkan penjelasanku lagi. Malam itu setelah pulang kerja, aku ingin meluruskan semuanya, tapi dia tetap tidak ingin mendengarkan penjelasanku, sampai-sampai dia mendorongku hinga aku terjatuh dari anak tangga. Tapi aku tetap mencoba kembali malam itu, tapi dia tetap sama sekali tak mau mendengrkan penjelasanku hingga akhirnya, aku menyerah malam itu dan meninggalkannya dalam kondisi yang masih marah denganku.
Karena hal itu, semalam aku tak bisa tidur. Aku hanya bisa menangis saking aku tidak tahu lagi harus berbuat bagaimana. Dan bang Dudung, teman satu kamarku menjadi tempatku untuk menumpahkan airmataku semalam. Aku tak berkata apapun dengannya... Hingga Bang Dudung hanya terpaku dan bingung melihatku tiba-tiba menangis.
Tidurku hanya seperti diantara dimensi mimpi dan tak mimpi... Hingga Adzan Subuh berkumandang, dan akupun solat Subuh di surau dekat asramaku. Aku berdoa kepada penciptaku, Allah Swt. Aku memohon kepadaNya agar membukakan pintu hatinya untuk memaafkanku. Aku akan terus bersabar dan berdoa, puasa sunnah bila perlu agar doaku supaya Allah membukakan pintu hatinya untuk memaafkanku segera terkabul.
Dia itu sebenarnya pribadi yang sangat baik. Orangnya menyenangkan. Suka bercanda dan menghiburku. Selalu saja tingkahnya membuatku tertawa. Dia baik sekali. Bila ada waktu libur bersama seperti kemarin itu, kita pergi berlibur bersama ke Melaka Malaysia. Dia baik sekali... Setiap kita jalan kita selalu bergantian membayar budget transportasi dan makan, sehingga lebih hemat dan fair. Aku tau dia orangnya suka bercanda, yang aku pikir candaan keisenganku itu tidak menimbulkan kemarahan di dirinya, ternyata pemikiranku salah. Dia terlanjur marah sekarang. Dan entah kapan apakah kita bisa jalan-jalan lagi bersama seperti dulu atau tidak.
Aku paham dia marah... Aku terima dengan Ikhlas semua perkataan kadar yang keluar lewat Messenger semalam kepadaku. Dia sebut aku Anjing, Babi, Gak Punya Otak dsb kepadaku. Aku sadar memang aku yang salah, sehingga aku maklumkan perkataan kasarnya kepadaku itu. Aku hanya ingin kembali seperti dulu lagi. Gara-gara keisenganku itu hubungannya dengan pacarnya jadi rusak. Ya,, semua memang salahku. Aku memang salah... dan itu sangat nembuatku menyesal... serasa seperti aku akan melakukan apapun untuk membayarnya dan membuatnya kembali seperti semula lagi.
Kita memang harus berteman dengan banyak orang, tetapi orang yang kita anggap bisa true 'Konek' dengan kita dan kita anggap seperti sahabat dekat kita itu yang sulit ditemukan. Bila saya sudah nyaman dengan teman, saya bisa panggil dia dengan kata-kata unik, gurau apapun, manja, dan membantunya sebisa yang aku bisa. Aku memang seperti itu. Aku sedih sekali ya Allah... aku ingin dia kembali seperti dulu... Rasanya Air Mataku sudah kering untuk memangis. Aku memang sangat perasa. Mudah tersinggung dan sensitif. Apapun aku rasa sehingga aku tak sadar bila meneteskan air mata.
Konyol memang bila dipikir. Hanya masalah iseng semata semua jadi berantakan. Aku cuman ingin minta maaf yang sebesar-besarnya ke padamu. Aku tau kamu marah, aku tau Kamu benci aku, tapi aku masih berharap kamu bisa memaafkanku, dan hal ini bisa menjadi pembelajaran pribadi untuk diriku sendiri. Aku selalu belajar dari setiap masalah yang menimpaku. Kalau waktu bisa mengenal kata seandainya, dan aku bisa memilih untuk tidak melakukan hal yang tadinya niatnya hanya iseng untuk 'ngerjain' dia aja, aku akan memilih untuk tidak melakukan hal itu dan akhirnya tidak membuatnya bermasalah dengan pacarnya.
Doaku, harapku, semoga hubungan persahabatanku kepadaku dengan dia bisa kembali seperti semula lagi. Amin.
Malaysia, 22 November 2015
Rabu, 10 Juni 2015
Perjalanan dari Semarang-Jakarta-Bandara-Kuala Lumpur
Rabu, 10 Juni 2015
Sekarang aku sedang di Bus Safari. Bus ini akan mengantarkan aku menuju ke Jakarta. Yang harusnya esok tanggal 11 Juni 2015 tetapi menjadi hari ini. Besok pagi diperkirakan akan sampai di Jakarta dan akan menuju ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Disana aku akan melakukan Finger Print Visa .
Setelah itu menuju ke Bandara International Soekarno Hatta di terminal D2. Maskapai Lion Air akan membawaku terbang menuju ke ketinggian 35.000 kaki.
Penerbangan ✈✈sekitar 2 jam. Koperku 15 Kg dan akan masuk Bagasi. Sementara Ranselku yang berisi dokumen penting akan masuk di cabin pesawat. Aku akan mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Aku harap CD yang aku bawa tidak akan menjadi masalah di Check In pesawat nanti dan ketika setibanya di KL nanti. Kemudian dari KL aku akan langsung menuju ke Selangor jalan Juana sekian. Aku akan tinggal disana. Aku akan sesegera mungkin menghubungi keluargaku ketika aku telah tiba di Malaysia.
Semoga aku bisa menjadi orang yang sukses, dan aku bisa melunasi hutangku sebesar RM.4010 kepada syarikat dan pemerintah malaysia, dan setelahnya aku bisa berkuliah dengan lancar. Amin.
Senin, 08 Juni 2015
MULAI POSTING LAGI...!
Semarang, 8 Juni 2015
Ya.. aku mulai menulis ini lagi, dan aku berada di Semarang sekarang. Aku sangat lelah hari ini. Setelah lama aku tidak memposting lagi di official blog ku sendiri... Sekarang aku memulai postingan dengan persiapanku untuk ke luar negeri. Ya, tanggal 12 Juni 2015 esok, aku akan bertolak dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Soekarno-Hatta International Airport - Kuala Lumpur International Airport.
Penerbanganku ke negeri Jiran ini sebenarnya tidak pernah direncanakan sebelumnya. Pada bulan Januari 2015 akhir ketika aku masih bekerja di PT.Naughty Accessories kemarin tepatnya tanggal 28 aku ditawari oleh Om ku untuk hijrah ke Malaysia. Sebelum itu aku sempat memikirkan lagi untuk meng-Iya kan tawaran dari om ku, tetapi setelah lama berfikir panjang, akhirnya aku meng- iyakan. Dan sampailah aku pada tahap sekarang ini. Aku juga akan berencana meneruskan studyku lagi di negara yang hubungannya dengan Indonesia selalu panas itu. Aku berencana ambil kuliah. Karena di negerinya dimana menara Petronas berdiri tersebut aku juga mengambil kerja. Dari hasil kerjaku itu, aku akan membiayai kuliahku sendiri disini.
Aku tidak mau merepotkan kedua orang tuaku. Ya, sekarang kedua orang tuaku divorce dan mengalami penurunan kondisi financial. Aku tidak pernah menyesalkan apapun yang pernah terjadi. ☺ Justru dari situ aku belajar banyak hal tentang kehidupan. Sebenarnya aku sudah mulai bekerja di usiaku yang ke-18 tahun di tahun 2014. Pada saat baru lulus SMA pun aku hijrah ke Yogyakarta dan aku sudah bekerja di salah satu perusahaan restoran ayam cepat saji yang terkenal seantero jagat itu. Di restoran itu aku dikontrak untuk 3 bulan pertama, setelahnya aku tidak memperpanjang kontrakku karena aku kurang kerasan bekerja disitu, dan lagipula aku juga kurang suka dengan sistim kerjanya. Setelahnya aku menolak untuk melanjutkan kontrak dan resign dari sana. Setelah itu aku langsung bekerja direstoran masakan Indonesia yang juga terkenal. Disitu 2 bulan aku resign lagi. Alasannya karena fee nya buatku sangat kurang. Setelah itulah baru aku bekerja di toko Accessories kenamaan itu. Nah dari situ Om ku dan tanteku menjengukku karena kebetulan mereka sedang berlibur ke Yogyakarata dan hotel tempat mereka menginap bersebelahan dengan Mall tempatku bekerja dan berlanjut ke tawaran hijrah ke Malaysia.
Sekarang tanggal 08 Juni 2015, mama ku ulang tahun.. Usianya genap 40 tahun. Yang membuatku sedih sebenarnya adalah ketika pada saat lagi beliau ulang tahun itu justru aku harus pergi jauh. Tapi aku tau beliau selalu sabar dan selalu ikhlas. Ya, no matter what happen aku harus pergi juga. Dan inipun pengalamanku pertama ke luar negeri dan harus menetap. Rasanya sangat tidak biasa sekali buatku setelah hampir 20 tahun aku tinggal dan besar di Indonesia. Bayangkan saja, aku tidak mempunyai bayangan apapun bagaimana itu Malaysia, aku sendirian di belantara yang tak aku kenal, ya.. sebatangkara. Dan yang pasti, kondisi sosialnya, ekonominya, semuanya berbeda dengan di Indonesia, walau banyak yang bilang bahwa negaraku dengan negaranya Upin-Ipin itu serumpun. Buatku itu hanya pemikiran sempit semata. Kalau kita buka wawasan yang luas lagi, kondisinya real berbeda. Maybe disana lebih tight policy nya (rules-nya) dan kenyataanya saja mau diakui atau tidak, Indonesia tertinggal 20 tahun lamanya dari Malaysia, dilihat dari berbagai sisinya.
Rasanya campur aduk.. aku sedih dan bingung. Aku harus meninggalkan keluargaku begitu lama (Mama,Papa,Adek,dan Kakakku). Aku harus sendiri dan berpisah. Disamping itu mama ku bilang, aku harus bisa mencapai cita-citaku. Ya.. dengan ke luar negeri aku akan bisa berkuliah. Aku akan bisa meraih gelar sarjana. Kesempatan yang Tuhan kasih ke aku, tidak akan aku sia-siakan. Walau mama ku melarang ku untuk berkuliah disana, sebenarnya bukan melarang, tetapi beliau takut jika aku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku sendiri disana. Karena biaya dari mana untuk itu semua? Adeku saja sekarang sedang dalam proses masuk ke perguruan tinggi juga. Aku hanya beda setahun dengan adikku. Tapi, aku tidak akan menyerah. I will fight till the end and never give up. Aku berencana untuk mengambil student loan disini. Tapi aku masih berfikir lagi. Karena untuk berhutang, jika itu berbunga mungkin akan menjadi sulit juga nantinya. Aku sudah menghitung biayanya.. untuk registrasi saja, sekitar RM.2000 itu included pengurusan visa belajar, setelah itu biaya per semester sekitar RM.3.500 kalo ambil degree selama 4 tahun berarti sekitar RM.28.000 ! Itu jumlah yang sangat besar. Kalau ambil student loan mungkin lebih dari segitu. Mungkin alternatif lainnya aku akan mengambil Universitas Terbuka disini.. dan mungkin itu yang cocok untukku. Biayanya pun terjangkau. Dan UT itu termasuk PTN.. disitu lebih flexibel jadwalnya sehingga tidak terlalu menghambat pekerjaanku juga disini. Aku baca di website Kedubes RI di KL pendaftarannya bisa dilakukan disana. Jurusannya pun beragam, dan ada salah satu jurusan juga yang aku minati disana, yaitu Ilmu Komunikasi. Mungkin aku akan mempertimbangkan rencanaku yang kedua. Aku sudah membawa semua dokumen-dokumen pentingku, ya untuk mendaftar kuliah disana. Aku harus bisa sarjana, dan aku harus bekerja keras. Aku tidak boleh merepotkan kedua orang tuaku lagi.
Aku mungkin sedikit lelah dengan cemoohan orang-orang diluar sana. Tapi aku bersyukur.. dengan itu, berarti Tuhan sedang melatih kesabaranku. Dan mama ku telah membuktikannya padaku. Seberapa kasarnya dan banyaknya omongan dari luar kita harus tetap bersabar. Mamaku telah mengajariku banyak hal. Dan jangan pernah dibalas dengan perbuatan yang jelek juga, tetapi kita buktikan dengan apa yang sudah kita raih.
Aku ingin menjadikan pengalamanku ini sebagai cerita yang bermanfaat untuk anak dan cucuku kelak.
Semoga ketika aku sudah kembali ke Indonesia kelak, aku bisa membahagiakan mama dan papa, bisa berguna dan menjadi contoh untuk orang banyak . Amin ☺
Sabtu, 17 Agustus 2013
Thank's For The Support
My Journey 2011-2012-2013 |