Rabu, 16 Desember 2015

Hari Yang Selalu Seperti Biasa



Hari ini selalu seperti biasa. Terkadang aku merasa kuat, tapi terkadang aku merasa down. Banyak hal yang membuatku merasa down. Bila down datang, rasa ingin pulang ke Indonesia selalu besar menghantuiku. Banyak hal yang membuatku menjadi mudah down, seperti





Pekerjaan yang menjenuhkan dan membosankan. Aku tidak mau mengeluh, dan aku bukannya tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku tahu pekerjaan itu adalah rezeki yang memang patut untuk disyukuri, tetapi terkadang sebagai manusia biasa aku merasa jenuh, lelah dan bosan. Bayangkan, kegiatan yang sama dilakukan setiap hari dan hanya ada jeda 1 kali dalam sebulan. Hmm,.. rasanya sungguh lelah luar biasa. Teman yang baik terkadang menjadi penyemangatku untuk tetap bertahan di tengah kondisiku yang labil ini. Bersyukur aku mempunyai teman warga negara Malaysia bernama Maya yang baik dan selalu bersedia mendukungku, dan selalu bersedia ada ketika aku membutuhkan dia. Setiap malam pulang bekerja kita selalu telponan. Bayangkan sekali kita telponan hingga 3 jam. Puas sekali rasanya ketika aku bisa share dengan dia kegiatanku selama satu hari penuh itu. Aku share berbagai banyak hal dengannya, seperti pekerjaan yang melelahkan, ada hal yang mengasyikkan, dan hal yang membuat sedih seperti Mas Reza yang masih marah kepadaku. Aku orangnya selalu merasa sungkan, tidak enak diri, dan sungkan dengan orang lain. Mungkin mama ku yang secara langsung mengajariku seperti itu. Jadi bila ada masalah dengan orang lain, aku selalu ingin menyelesaikannya sampai tuntas. Mama ku selalu bilang, bila kita ada masalah dengan orang lain, baik itu kita benar ataupun memang salah, kita tetap harus meminta maaf. Karena dengan itu kita akan jauh lebih perwira. Ajaran ‘Adat Orang Jawa’ yang selalu diajarkan oleh keluargaku memang sangat kental. Contohnya ya seperti tadi itu, selalu merendahkan diri, meminta maaf, sopan dan santun dan selalu bersabar.
Oiya, orang tersayang yang juga selalu menelponku itu adalah Eka Afriyanti. Kakak kelas aku yang bawel dan selalu memanggilku dengan sebutan ‘Poni’. Haha… Itu sebabnya kenapa alamat blog ku ini aku kasih nama ‘didiponi.blogspot.com’. Aku kenal dia dari tahun 2011. Sudah lama sekali ya aku kenal dengannya. Kita seperti orang pacaran. Haha… Dia orangnya baik sekali, selalu menghiburku, pokoknya dia itu selalu membuatku tertawa. Dan mungkin karena hal itu juga yang akhirnya membuatku selalu ingin cepat pulang ke Indonesia. Banyak kenangan yang sudah kita lalui bersama. Aku bersyukur sekali terkadang bahwa Tuhan mentakdirkan kita untuk saling kenal. Dia selalu jadi tempatku share segalanya. Walaupun terkadang dia menyebalkan, but dia berbeda dari manusia-manusia lain dimuka bumi ini. Hehe, ada sesuatu yang unik yang membuatku selalu nyaman mempunyai relationship dengan dia.
Mbak Eka sekarang bekerja di kota gudeg Yogyakarta. Haha.. kota yang menjadi kenangan tersendiri juga buatku. Dahulu, sewaktu aku bekerja di Yogyakarta, Mbak Eka berada di Jakarta, nah sekarang setelah aku tidak bekerja di Yogyakarta dan aku Hijrah ke luar negeri begini, dia malah bekerja di Kota Yogyakarta. Hahaha… takdir yang ironis membawa kita ke jarak yang berjauhan lagi. Semoga sewaktu esok aku kembali ke Indonesia, dia selalu tetap menungguku. Kita bisa jalan-jalan lagi ke Yogyakarta. Kita nonton film lagi di Ambarrukmo Plaza, main dan foto-foto di Malioboro street. Aku harap esok kita bisa belanja banyak karena kita udah kerja masing-masing dan gak kere lagi.. haha Lho???
Rasanya seperti sudah tidak sabar lagi ingin segera pulang ke Indonesia. Kangen sekali dengan Mama. Rasanya jauh dari keluarga itu nggak enak banget deh. Tapi aku harus bertahan demi kesuksesanku esok. Tinggal di Malaysia itu merupakan pengalaman yang berharga dalam hidupku. Pengalaman baru dan wawasan yang baru banyak aku dapatkan disini. Dari kecil jujur saja, aku ingin sekali pergi ke negeri Jiran ini, eh siapa sangka sekarang aku malah kuliah dan tinggal disini.  Ya… seperti yang sudah pernah aku bilang bahwa hidup kita itu nggak pernah ada yang tahu. Kadang yang tidak pernah dibayangkan sama sekali malah terjadi. Ya itulah kehidupan. Di dalam kehidupan kita selalu belajar. Belajar dari orang-orang disekeliling kita. Yang baik kita ambil, yang jeleknya kita buang.
Hari ini Senin 14 Desember 2015, Aku naik ke Office pengurusan Sate Kajang Hj. Samuri SDN.BHD untuk memesan (Tempah dalam bahasa Melayu) cuti di tahun 2016 ini untuk pulang ke Indonesia. Rasa rinduku kepada kedua orang tuaku sudah tak terbendung lagi. Tapi Office sedang cuti serentak. Aku lupa bahwa hari ini semua wilayah Selangor itu sedang holiday. Hmm, it’s mean bahwa aku harus kembali ke office besok pagi. Hari ini flat sekali, sama seperti hari biasanya, tidak ada yang terlalu special. Kemarin hari minggu (Ahad) aku lelah sekali bekerja. Orderan sate ramai sekali. Pada pergantian shift, aku sendiri, partnerku istirahat selama 2 jam, dan selama 2 jam itu aku serve sate sendirian ditemenin sama QC baru, ya si Mas Reza. Biasa-biasanya juga seperti itu sih. Tapi aku nggak tahu kenapa, rasanya hari kemarin itu aku lelah sekali. Bayangkan, sekali aku bawa sate bisa lebih dari 6 pinggan (Piring) diatas nampan (dulang), itu belum termasuk bungkusannya. Tapi Alhamdulillah, aku kuat. Oh iya, waktu aku mau menghantar sate ke meja 007, pinggan yang berisi 20 sate perut dengan 30 sate ayam itu jatuh. ‘Gubrak’, padahal cuman satu pinggan aja, langsung aku benahi dibelakang dan aku sajikan lagi ke costumer. Buatku itu hal yang biasa. Namanya juga kerja, pasti ada saja. Tapi cuman gara-gara kejadian itu saja, mas Andry, biasa aku memanggilnya begitu, langsung menyuruhku pindah sementara dibagian depan. Aku bingung, ini aneh banget kan. Seperti dia itu kalau kerja paling perfect sendiri. Tapi memang wataknya seperti itu, jadi akunya yang harus bisa dewasa, mengalah lagi dan bersabar. But finally going back to the kitchen again. Kalo kata anak-anak ALAY, Cape deh!!!
Mas Andry ini baik. Orang jawa Timur. Memang kalo lagi kerja itu dia menyebalkan. Bukan cuman aku saja kok yang bilang. But, dia baik sebenernya. Namanya juga orang, ada kelemahan ada kelebihannya tersendiri kan. Ya lagi-lagi memang harus akunya yang dewasa dan bersabar menghadapi orang yang isi kepalanya berbeda-beda satu sama lain, ya di ‘maklumi’ saja lah. Oiya, dia kemarin memotong rambutku loh. Hehe.. thank you so much ya Mas Andry. Rambutku jadi sedikit keren si.. Tidak apa-apa si aku jadi Alay-alay sedikit hehe.
Bosan sekali rasanya, 1 hari lagi aku cuti. Huft, sedikit lega setelah almost 1 bulan belum cuti lagi. Aku sedikit risih dibelakang. Hidang sate aku bersama Mas Reza. Dianya kan masih marah, jadi diem saja. Sebenernya sama saja sih, nggak beda-beda banget. Dia juga kayaknya udah biasa lagi, cuman memang harus akunya yang mulai dulu, tapi akunya risih saja. Pengin bercanada gitu kan, takutnya nanti malah dikacangin gitu sama dianya. Kan malu jadinya kalau gitu. Terus seperti biasanya ya, dibagian belakang itu kan ada Mas Ratno, ada Bang Dudung, Babe, Mas Dedi, Mas Erman, Bang Jae, Mas Khusni dan banyak lagin kayaknya.. haha loh? Ada Dony, ada Beny. Seperti biasa, mereka itu selalu bercandain aku. Walau kadang rasanya kalau aku lagi nggak mood bercanda, jadi tambah BT banget, tapi lumayan lah, mereka orang-orang yang rata-rata sudah dewasa tapi kalau lagi bercanda tetep saja kayak anak kecil gitu, sedikit membuat saya terhibur disini. Terkadang biar aku kerjanya nggak terlalu terasa lelah sekali, aku sambil bernyanyi-nyanyi saja. Tidak perduli ganggu orang lain atau nggak. Dari pada Boring terus tertekan sama kerjaan yang lelahnya naudzubillah kan? So I have no choice. Terus kalau mereka bikin aku tertawa, bercandain aku, kadang si Mas Reza ikutan ketawa juga.  Tapi nggak kayak biasanya, kalo dulu pasti ikut bercandain aku juga dianya. Akunya biasa saja sih. Memang belum ngomong lagi gitu. Sengaja kasih waktu supaya BT nya dia hilang. Makanya aku pengin cepet-cepet gajian lagi, nanti aku mau ganti Uang nya Mas Reza yang dulu waktu hangin out bareng ke Kuala Lumpur sama ke Melaka. Aku nggak enak saja rasanya. Maaf kalau saya merepotkan. Memang waktu pergi kemarin itu kan kita berkongsi gitu, kalau bahasa Indonesianya itu duitnya barengan. Jadi kalau makan nanti siapa yang saling bayarin, transportasi juga gitu, ya patungan lah, giliran gitu kan, jadi kita jalannya juga sama-sama enak. Tapi setelah dia marah sama aku, akunya jadi kepikiran sama apa yang udah dia keluarin buat aku. Memang aku tahu dia orangnya baik, terkadang kalau sama orang yang baik itu akunya juga royal, nggak hitung-hitung, aku juga nggak mau soudzon kan sama dia, tapi takutnya nanti dia ada rasa bagaimana lagi karena udah keluar uang gitu buat aku, jadi besok setelah gajian aku mau ganti saja uangnya. Sama sekalian  sebagai permintaan maaf (Lagi) aku mau beliin dia kaos tanpa lengan yang ada gambar starbucksnya, dia pernah bilang kalau dia pengin itu sama aku. So besok coba aku cari saja.
Hmm, ada teman satu lagi, aku biasa manggilnya teh Yulia, dia Februari 2016 ini last bekerja disini dan akan kembali ke Indonesia. Aku mau kasih sesuatu buat kenang-kenagan dia, supaya dia nggak lupa sama aku. Hehe.. ya walaupun terkadang Teh Yulia menyebalkan… yah namanya juga manusia kan? Pasti begitu, kitanya yang harus bisa memaklumi, karena setiap orang itu dasarnya baik. Walau kita dijahatin sekalipun, seharusnya jangan sampai kita bales juga dengan tindakan yang sama kan ? Semua agama kan nggak ada yang ngajarin b egitu, jadi ya harus baik sama semua orang. *Loh? Ini kenapa jadi bahas Agama? Haha…
Ngantuk sekali rasanya hari ini… Bosan. Pengin jalan-jalan, tapi sama siapa gitu yang mau diajak jalan?  Tapi nanti kalau udah jalan juga capek udahannya, sama aja. Memang harus Istirahat dirumah. Aku selalu mengantuk yang berlebihan terkadang. Mungkin karena selalu pulang kerja malam dan kecapaian sekali, jadi ya kalau sudah mengantuk susah ditahan. Bahkan walau sudah bangun tidur terkadang rasanya badan tetap lelah, lesu dan nggak semangat. Apalagi selama aku hidup sendiri di Malayasia ini, aku jarang makan yang teratur. Terkadang, hemat uang juga, karena banyak banget target yang belum kesampaian, aku nggak mau udah jauh-jauh sampai kesini tapi hasilnya nihil. Mkasutnya , nggak ada hasil yang signifikan, memang sih, pekerjaaan  ini hanya sebagai batu loncatan saja. Hal yang utama adalah Kuliahku dan gelar Sarjanaku. Cuman, aku ingin membeli motor, jadi lagi ngirit uang buat kesitu, sudah ditambah kemarin HP ku baru hilang, jadi ambil Installment lagi buat hape yang baru.
Aku tuh zodiac nya Virgo, jadi terkadang aku saking rendah dirinya sama oprang lain, sampai aku tidak sadar kalau aku dimanfaatin orang lain. Haha… aku nggak percaya sih. Tapi kata zodiacknya begitu. Aku aja kadang kalo udah ngisengin orang suka kebangetan. Loh? Apa hubungannya coba ya? But ya, Lillahita ala saja lah. But hidup itu simple, kalau kita bisa bikin tertawa orang lain, bersyukur saja, berarti kita mendapatkan pahala karena kita sudah membuat orang lain tertawa. Dan kalau ada orang yang jahatin kita, yang bilang kata-kata kasar ke kita, ya kita senyumin dan kita aminin, semoga dikasih hidayah sama Allah. Akupun selalu berdoa kepada semua orang yang menzalimi aku supaya mereka diampuni dosanya. Dan aku juga berdoa semoga Mas Reza dibukakan pintu hatinya untuk menerima maafku. Karena           Allah lah yang maha membolak balikan hati manusia.
Satu hal, hidup itu memang penuh cobaan. Penuh hal yang tidak pernah disangka sangka sebelumnya. Jadi kesabaran itu adalah salah satu kunci utama.

Jumat, 04 Desember 2015

Ceritaku Sesampainya di Malaysia



Hidup itu memang penuh perjuangan. Ya,, Apapun yang sudah kita capai hari ini itu adalah hasil dari perjuangan kita saat ini. Usiaku baru 20 tahun lebih 2 bulan. Dan sekarang aku berada di Malaysia. Berada jauh dari kedua orang tuaku. Mungkin ini adalah tulisan yang baru sempat aku tulis lagi di blog setelah sebelumnya persiapanku kepergian ke Malaysia aku telah share di blogku juga. 

 

Di usia ku yang memang  masih muda, kadang aku masih nggak percaya kalau aku harus berjuang sendiri di luar negeri. Aku berkuliah disini nggak terasa sudah semester 2. Akupun bekerja disini untuk membiayai kuliahku. Membagi waktu antara kuliah dan bekerja itu nggak gampang. Aku bekerja 12 Jam dalam 2 minggu sebulan dan 8 jam dalam 2 minggu sebulan. Aku libur hanya satu bulan sekali. Setiap ada tugas kuliah selalu aku selesaikan  setelah aku pulang bekerja pada pukul 1.00 am (waktu Malaysia). Begitu seterusnya hampir setiap hari.
Diawal kedatanganku ke negeri Jiran ini, aku merasa menjadi manusia yang mempunyai beban yang sangat berat… Aku mempunyai mimpi yang sangat banyak yang ingin aku wujudkan. Beban itu adalah ketika aku datang ke Malaysia pada 11 Juni 2015 dengan hutangku sebesar RM.2040 (hampir Rp.10.000.000). Buatku itu adalah pengalaman pertama dalam hidup aku, aku mempunyai beban sebesar itu. Aku bekerja keras setiap harinya untuk melunasi hutang itu. Aku nggak mau membebankan orang tua aku lagi. Alhamdulillah, Tuhan kasih jalan kekuatan bagiku untuk aku melunasi hutangku itu.
Dalam waktu 5 bulan saja hutangku sebesar itu lunas. Dan selama itu juga aku benar-benar mengatur keuanganku serapat mungkin, sebisa mungkin. Dan ketika aku dinyatakan di terima kuliah di UTKL seketika itu juga aku harus memutar otakku untuk membiayai kuliahku itu ketika aku dinyatakan diterima dan batas waktu pembayaran sangatlah limit pada waktu itu. Aku mondar mandir Kajang-Kuala Lumpur untuk mengurus semua dokumen-dokumen perkuliahanku. Aku bingung, RM.1000 itu harus aku dapatkan dari mana. Tapi keajaiban selalu saja terjadi, dengan Gaji pertamaku itu pula aku bisa membayar uang kuliahku sebesar RM.1000 yang tadinya aku pikir nggak mungkin. Setelah aku kuliahpun, perjuanganku bertambah. Ketika aku tidak mempunyai laptop sama sekali untuk mendukung kuliahku, dan aku tau harga laptop itu tidaklah murah. Dan keajaiban pun terjadi lagi, ketika aku bertemu seorang supir Kereta Sapu. Kereta Sapu di Malaysia itu maksutnya adalah seseorang yang mempunyai kendaraan pribadi namun menerima penumpang seperti taksi. Pekerjaan itu adalah melanggar hukum di Malaysia. Karena itu bukan taksi resmi. Namanya adalah Kak Emma. Dari perkenalanku dengan ka Emma lah akhirnya aku bisa membeli laptop. Beliau yang menolong aku untuk mendapatkan laptop di Lowyat Bukit Bintang dengan harga tawar menawar.
Aku bertemu dengan banyak orang Indonesia di kampus. Mereka baik-baik sekali. Berkuliah diluar negeri membuatku bertambah pengalaman lagi. Banyak sekali hal yang bisa kudapat, seperti contohnya aku bisa lancar berbicara bahasa Melayu dalam waktu 6 bulan saja. Kemudian aku bisa belajar bahasa Inggris lagi secara tidak langsung disini. Perlu diketahui, Malaysia sekarang merupakan Negara yang penuh dengan penduduk Asing (Selain Melayu) . Mereka rata-rata bekerja disini dan juga bersekolah. Ada 4 bahasa resmi disini yaitu, Melayu, Inggris, China dan Tamil.
Oiya, tak terasa juga sudah setengah tahun lebih ( jalan setahun ) aku tinggal di Malaysia. Selama itu, dengan penghasilanku yang masih terbagi-bagi untuk kuliah, makan, dan membayar hutang, aku masih sempat menyisihkan sebagian uangku untuk jalan-jalan. Aku disini mempunyai teman baik bernama Reza. Aku biasa panggil dia China, karena aku pikir dia mirip orang China. Perawakannya tinggi, Putih, sedikit kurus (tak terlalu kurus sepertiku), dan berambut hitam tipis lurus. Dia teman satu pekerjaan denganku. Pada tanggal 7 September 2015 kemarin aku dengan dia jalan-jalan ke Menara Petronas yang menjadi Icon Negara Malaysia ini. Kita hanging out bareng, makan di restoran cepat saji di Suria KLCC yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar dan termewah di Kuala Lumpur setelah Pavillion Bukit Bintang. Dengan Reza, aku telah mengunjungi menara itu sebanyak 2 kali. Setelah puas dari KLCC kita lanjut berjalan kaki menuju Pavillion Bukit Bintang. Mall ini penuh dengan barang-barang dari produk  ternama dunia. Disini aku benar-benar merasakan pengalaman pertama kalinya dalam hidupku bisa melihat barang-barang dari produk  ternama dunia. Disini aku benar-benar merasakan pengalaman pertama kalinya dalam hidupku bisa melihat barang-barang mewah yang selalu di beli oleh orang-orang berkantong tebal. Bayangkan saja harga sebuah tas disini dihargai paling murah dengan harga RM.3000 atau Rp.10.000.000 rupiah. Haha kebayang kan? Oiya selain itu aku juga sudah mengunjungi Batu Caves. Batu Caves merupakan tempat wisata terkenal juga yang pernah menjadi lokasi shooting dari ASIA’S NEXT TOP MODEL.  Dengan Reza aku juga sudah mengunjungi Melaka. Melaka adalah destinasi sejarah terkenal di Malaysia. Perjalanan dengan Bus, memakan waktu kurang lebih 2 jam dari Kuala Lumpur.
Oiya, sekarang Reza lagi marah padaku. Hmm… Karena aku orangnya iseng, suka ngerjain orang, yang tadinya maksutku hanya bercanda, eh malah dia jadi marah padaku. Aku sudah meminta maaf dengannya. Tapi sepertinya dia masih marah padaku. Mau bagaimana lagi, Aku hanya bisa berdoa supaya dia tak lagi marah denganku. Karena dia orangnya baik. Orang yang baik itu kan memang harusnya dijaga. Karena di dunia ini susah nemuin orang yang bener-bener baik kan?
Di tempatku bekerja juga orangnya baik-baik. Ada Mas Seto, iya namanya itu Seto. Bukan Kak Seto yang suka tampil di tv itu yah.. haha.. Dia juga baik sekali kepadaku. Dia ramah. Dia suka budaya korea kayak lagu-lagu korea gitu deh. Hmm dengan itu menambah daftar temanku yang suka dengan budaya korea. Ada banyak lagi yang baik suka menolongku. Ada Bang Dudung sama Babe. Mereka berdua satu blok denganku. Kasurku diatas kasurnya Bang Dudung, dan Babe berada dibawah sebelah Bang Dudung. Mereka baik sekali. Jika aku sedih, aku suka cerita kepada mereka. Mereka suka menolongku bila aku sedang berhemat untuk makan karena kondisi keuanganku yang masih belum stabil. Kadang mereka membelikanku makan. Kadang aku merasa tidak enak dengan mereka, karena saking baiknya mereka itu.
Ada Mbak Winingsih... Beliau selalu menolongku. Dia selalu membelikanku makanan. Baik sekali. Terimakasih ya mbak. Tapi sayangnya dia sudah balik ke Indonesia. Hmm.. sedih. Semoga esok setelah aku balik ke Indonesia aku  bisa main kerumahnya di dareah Indramayu. Kemudian ada temanku bernama Saroni. Dia  juga baik kepadaku, ketika kondisi keuanganku sangat limit, dia selalu meminjamkan uang kepadaku. Aku tidak pernah berhutang kalau memang tidak terpaksa sekali. Dia juga suka membawakan aku Nasi Goreng Kampong masakannya sendiri. Rasanya sungguh nikmat, ada ikan teri didalamnya. Kemudian ada mas Sudibyo. Beliau orang Jawa sama denganku hehe… Ada Mas Mumu, ada Mas Khusni, Mas Anam. Hmm.. Mas Anam ini orang Jawa juga. Meskipun Mas Anam keliatannya Galak tapi dia baik sekali kepadaku.  Oiya, aku terharu sekali, pada waktu pembagian THR, waktu itu aku belum mendapatkan THR, dan tau nggak apa? Semua teman satu kedai menyumbangkan uangnya untukku supaya aku juga ikut merasakan mendapatkan THR. Hmm.. aku sebenernya merasa tidak enak, waktu itu aku tidak mau menerima, tapi mereka memaksa, dan karena aku menghargai usaha mereka, jadi aku menerima uang dari mereka itu. Ya.. Alhamdulillah. Oiya Satu lagi, ada teman yang baik juga, namanya Mas Fendy. Beliau sudah balik ke Indonesia pada tanggal 3 September 2015 kemarin itu. Sekarang sudah mendekati bulan Desember, berarti sudah hampir genap 3 bulan beliau meninggalkanku di Malaysia ini. Sedih juga sih rasanya kalau orang yang baik itu pulang lebih dahulu. Disini memang sudah menjadi kebiasaan seperti itu. Karena kerja disini merupakan pekerjaan sistim kontrak, jadi siapa yang kontraknya sudah habis, Ia pasti akan pulang terlebih dahulu.
Tapi, namanya juga di dalam suatu tempat pekerjaan selalu ada aja yang bikin sebel. Hehe.. Ya wajarlah. Dari situ kita bisa  belajar sabar dan dewasa. Semua masalah yang kita dapat, akan membuat kita naik ke level yang berikutnya. Dan aku berterimakasih sama Mama aku karena sudah mengajarkan aku untuk menjadi anak yang sabar dan kuat. Oiya, aku belum menjelaskan tentang kerja apa aku disini kan? Aku bekerja di Syarikat Sate Kajang Hj. Samuri SDN BHD . Tadinya memang aku pikir bekerja disini itu menyenangkan, tapi ternyata tidak juga. Aturannya ketat dan banyak menyita hak-hak kemanusiaan karyawannya. Contohnya, disini tidak diperbolehkan bermain Handphone, bila ketahuan main Handphone, maka handphone itu akan di rampas. Kejam kan? Itu sama saja merampas hak setiap individu yang bekerja disitu. Tapi yasudahlah.. Toh sudah terikat kontrak, jadi ya dijalani saja. Cukup dijadikan pengalaman untuk semua yang pernah bekerja di perusahaan itu.
Aku pulang ke Indonesia pada tahun 2018 esok. Masih 2 setengah tahun lagi lebih kurang. Aku mengambil Degree di Jurusan Ilmu Komunikasi disini, Degree itu paling tidak 4 tahun, akupun tidak tahu ingin memperpanjang kontrakku atau tidak disini. Bila aku di kontrak 3 tahun, maka masih ada 2 semester lagi yang harus aku selesaikan.  Mungkin aku akan meneruskan yang 2 semester itu di Indonesia. Akupun berharap pada Yudisiumku nanti aku bisa beryudisium di Jakarta, yaitu di kampus UT pusat di daerah Pondok Cabe.  Aku harap IPK ku cukup baik sehingga
aku mendapatkan undangan kesana. Dengan aku mendapatkan undangan kesana, keluargaku tidak harus jauh-jauh terbang ke Kuala Lumpur untuk menghadiri upacara Yudisiumku itu. Ya… Semoga.
 Aku sekarang hidup dilingkungan orang yang memang bekerja. Ya sudah hal biasa sih bagiku. Maksutku, dahulu sewaktu aku bekerja di Yogyakarta akupun hidup dilingkungan orang yang bekerja. Namun yang membuat hal itu merasa sedikit berbeda itu begini, disini sekarang aku berkuliah, kemudian semua rekan kerjaku, bahkan semua orang yang bekerja diperusahaan ini tidak ada yang berkuliah lagi selain aku. Ya aku tahu, memang disini waktunya sangat ketat sehingga kita tidak mempunyai waktu yang lain ( waktunya sempit untuk melakukan hal-hal yang lain ) untuk belajar. Tapi disini aku membukitikan bahwa akupun ternyata bisa. Tapi bukan itu ya mungkin alasan utamanya, kebanyakan dari mereka itu sudah give up untuk belajar, maksutnya yang ada didalam mindset mereka itu hanya bekerja. Nah cara pikir itu yang bertentangan dengan jalan pikiranku sendiri. Menurutku, kalau kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan berkuliah ya kenapa tidak? Bila kita mendapatkan gelar sarjana, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Ya.. akupun tahu, banyak juga sekarang sarjana yang menganggur, tapi kalau kataku itu bukan salah title mereka. Tetapi kesalahan dari diri mereka sendiri yang tidak mau berusaha untuk maju. Orang yang sudah bekerja tanpa berkuliah, Maksutku, hanya sekedar lulusan SMA, pasti akan berfikir bahwa, “Aku tidak perlu berkuliah, toh nyatanya tanpa berkuliahpun aku sudah bisa bekerja, bisa menghasilkan uang”. Nah buatku itu adalah cara pikir yang salah. I mean, memang benar kita sudah bisa bekerja, sekarangpun aku bekerja dengan tingkat ijazah terakhirku yang nota bene SMA, tapi maksutku, bila kita berkuliah lagi, kita mendapat gelar sarjana, kedepannya kita bisa mendapatkan lagi pekerjaan yang lebih baik. Dengan Gaji yang tentunya lebih besar kan? Itu merupakan pemikiran awamku yang sebagai manusia normal biasa. Satu-satunya cara agar lulusan Ijazah SMA itu bisa sukses secara finansial ya menurutku bila mereka mau untuk membangun usaha sendiri. Bila usaha mereka itu sukses, otomatis mereka akan menjadi Direktur dari perusahaan mereka sendiri dan mereka bisa memperoleh kebebasan secara finansial walau hanya sekedar lulusan SMA. Bila kita bekerja menjadi Kuli (istilah kasarnya) mau sampai kapan kita bisa mendapatkan kebebasan finansial kita sendiri? Ibaratnya saja untuk keperluan sehari-hari saja, gajinya sangat limit.
Aku sering melihat orang-orang disekeliling aku, baik itu di Indonesia maupun itu di Negara lain, yang dimana mereka itu berada didalam situasi yang they are force to believe that this is the best that they can have. I mean, Which it’s not true. Seharusnya kita bisa lebih baik dari hanya sekedar cukup baik kan? Maksutku, mereka terlalu puas di zona nyaman mereka. Pola pikir itu yang masih banyak dianut oleh kebanyakan orang yang tinggal dinegara berkembang. Dan oleh sebab itu, bila ada orang yang punya pandangan hidup yang tinggi, dengan goal yang tinggi, mereka akan menganggap orang itu sebagai orang yang arrogant. Mereka pasti akan bilang “Kalau hidup itu lihat kebawah, jangan lihat keatas, nanti kalau jatuh sakit loh” padahal sebenarnya tidak seperti itu. Nah itu yang harus aku lalui sekarang dengan hidup di lingkungan orang-orang yang memiliki pola pikir seperti itu.
aku berada di KLCC
Pada hari Jumat tanggal 27 November 2015 kemarin itu hapeku di rampas seseorang. Ketika aku berada disebuah Musholla, setelah aku selesai sembahyang Isya. Hapeku yang aku beli dengan hasil keringatku sendiri, bukan masalah harganya, tapi nilai history dibalik hape itu. Kemudian semua data-data seperti foto dan data-data kuliahku juga ada di hape itu, ya beruntung sih sebagian data-data itu sudah aku masukkan kedalam laptopku, ikut lenyap dengan hape itu. Aku yakin Allah pasti akan menggantikan dengan yang lebih baik. Setiap kita diuji oleh-Nya, itu maknanya kita akan dinaikan derajatnya, ya… asalkan kita bersabar  bertawakal dan terus berdoa. Sekarang ini aku juga rajin berpuasa sunnah dan solat tahajud. Bayangkan, aku waktu itu menangis dipangkuan Bang Dudung. Bang Dudung aku anggap sebagai pengganti papaku disini, ya walapun rasanya aneh juga. Aku menangis karena memang aku merasa seperti sudah tidak kuat menjalani ujian yang menurutku berat. Seharusnya aku tidak seperti itu. Tapi aku hanya manusia biasa, dan air mata sebagai ekspressiku untuk menumpahkan rasa tidak kuatku. Bayangkan, masalahku datang beruntun. Bukan hanya sekarang aku sedang jauh dari rumah, dari orang tua dan dari  keluargaku saja, tetapi karena masalah lain datang juga… ya seperti yang aku ceritakan diatas, Reza marah padaku. Itu membuatku sangat sedih, kemudian Handphoneku hilang. Masalah satu belum selesai, sudah datang lagi masalah yang lain. Kondisi itu diperparah dengan capeknya kerja setiap hari. Aku belum ambil cuti untuk bulan ini, mungkin nanti tanggal 16 Desember 2015.
Rencananya 2016 awal ini aku kan mengirimkan sejumlah uang ke Indonesia untuk membeli sebuah motor. Hitung-hitung dengan motor itu aku masih bisa membantu mama ku dirumah. Akupun sudah mulai mencicil membeli handphone baru lagi. Rencananya aku juga akan mengirim handphone ke Indonesia untuk mama. Sebenarnya kalau dipikir-pikir yang namanya waktu itu nggak kerasa ya. Kuliahku sudah masuk semester ke-2. Semester ini aku ambil 24 SKS, mata kuliahnya pun lumayan padat. Tanggal 16 Desember sudah waktunya bayar semester lagi. Aku berharap, semoga Tuhan selalu mempermudah jalanku. Doa setiap hari yang aku untaikan untuk keberhasilanku esok.
Rencana segudang sudah ada didalam otakku. Rencana setelah lulus S1 aku akan mencari pekerjaan di Singapura. Ya.. Negara yang pernah dipimpin oleh mendiang Lee Kuan Yew itu adalah Negara impianku dari sejak lama. Gaji rata-rata untuk lulusan S1 disana sekitar SGD $2000 ! Aku tahu, mungkin gaji segitu cukup bila aku masih bujang dan belum memiliki anak, karena Singapura merupakan Negara termahal no.1 di dunia. Satu-satunya cara untuk mempermulus rencanaku esok adalah dengan membuat PR (Permanent Residence) atau pindah warga Negara. Tapi itu hanya rencana kedepan. Karena sebagai lulusan Ilmu Komunikasi, aku mengincar dunia broadcasting. Media Corp Singapore merupakan perusahaan yang aku incar. SEMOGA….
Aku tidak pernah menyangka bahwa aku sekarang hidup sebatangkara di Malaysia seperti ini. Tidak pernah kubayangkan sebelumnya bahwa aku benar-benar sendiri tanpa teman dan keluarga. Tapi aku yakin Tuhan selalu menolongku. Buktinya, semua rencanaku berjalan mulus. Alhamdulillah. Sekarang aku bisa berkuliah, bisa membeli laptop, bisa melunasi hutangku sebesar Rp.10.000.000 . ya… walaupun banyak rintangan yang harus aku hadapi. Tapi aku harus benar-benar bersabar. Dan itu membuatku yakin bahwa it’s possible. Dahulu ketika aku duduk dibangku SMA, aku pernah menulis sebuah artikel tentang Mimpi dan Perjuangan di Majalah Media Edukasi Fokus SMA Negeri 3 Purworejo. Sesuai dengan itu juga aku akan mewujudkan impianku menjadi nyata. Walau tidak mudah, tapi aku harus terus berjuang dan berusaha.  
Banyak orang yang meremehkan orang lain. Itu yang aku sangat tidak suka. Karena kita tidak pernah tahu nasib seseorang bagaimana kan? Bisa jadi, orang yang kita remehkan sekarang itu besoknya bisa lebih sukses dari kita, atau malah sebaliknya, nmalahan orang itu meninggal esoknya ketika sudah meremehkannya. Bayangkan, betapa dosanya kita bukan? Dan yang pasti rasa penyesalan akan selalu datang di belakang. Aku telah merasakan pedihnya terjatuh, dan aku juga sudah merasa kan pedihnya disakiti. Bisakah kita hidup di dunia ini saling menghormati dan saling menyayangi? Aku sering share ke Facebook tentang apa yang aku alami disini (Malaysia), maksutnya juga aku ingin showing ke public kalau aku sekarang ini bisa one more step lebih maju dalam hidupku. Karena terlalu banyak orang yang meremehkan aku diluar sana. Banyak mungkin yang bilang kalau impianku itu impossible. Aku ingin membuktikan bahwa it’s possible. Tapi namanya juga netizen, dari setiap hal yang di share, pasti ada yang komentar positif dan komentar negative. Kalau yang postif ya kita keep, karena mereka understand kita,tapi yang negative ya kita jawab dengan hal besar apa yang sudah kita raih dalam hidup kita, at least kita bisa lebih baik dari pada mereka.
Ikhlas itu adalah sebuah kata yang sederhana, namun sedikit sulit dilakukan. Harusnya tidak seperti itu. Tapi terkadang aku sebagai manusia biasa sedikit sulit untuk meng-iklhlaskan sesuatu yang memang aku sangat sayang. Entah itu benda atau seseorang. Tapi semua itu harus kujalani. Aku harus bersabar, aku harus menghadapi ini semua dengan hati yang terbuka. Handphone ku hilang, namun Tuhan menggantikannya dengan yang baru lagi. Itu yang seharusnya memang aku syukuri. Aku harusnya nggak boleh bersedih terlalu lama. Aku harus kuat menjalani ini semua.
Hari ini aku mampir ke Kamar Mbak Winingsih dan suaminya. Yah… pertemuan terakhir kalinya aku dengan mbak Win dan suaminya sebelum mereka pulang kembali ke Indonesia. Sungguh momen itu yang juga aku sangat tunggu-tunggu. Akupun ingin sekali cepat kembali ke Indonesia. Namun aku harus bersabar. Karena masih banyak target dalam hidupku ini yang harus aku selesaikan segera. Hari ini aku naik ke Kantor Pengurusan, mereka menanyaiku perihal aku absen bekerja pada hari minggu tanggal 8 November 2015 kemarin. Huft sungguh rasanya hidup ini berat ya?
Aku ingi pada 2016 ini bisa cuti gak ketang cuman 1 minggu buat aku pulang ke Indonesia. Aku rindu banget sama mama sama papa juga teman-teman ku di Indonesia. Bekerja disini tidak semudah seperti apa yang dibayangkan. Peraturan yang ketat seperti hidup didalam penjara. Kalau mikir seperti itu jadi semakin tidak betah aku untuk tinggal disini. Tapi ini semua harus aku jalani. Aku harus tetap optimis bahwa aku bisa melalui masa-masa ini.